Monday, January 30, 2012
Tahun 1453 merupakan tahun yang sangat berarti bagi umat Islam. Selama ratusan tahun Kekaisaran Romawi Timur bertahta di wilayah Yunani dan Anatolia akhirnya dapat diruntuhkan oleh kekuatan iman Kesultanan Utsmaniyah yang dipimpin oleh Sultan Mehmed II atau Muhammad II, yang juga dikenal sebagai Muhammad Al-Fatih yang dapat meruntuhkan dinding kota. Semangat yang tidak pernah surut pasukan Utsmaniyah, dibantu dengan 10.000 Janissary (pasukan bersenjatakan senapan yang sebelumnya bersenjatakan busur dan panah), artileri berat seperti meriam raksasa yang terkenal sangat besar dengan peluru yang besar pula yang dalam sekali tembak dapat meretakkan bahkan menghancurkan dinding kota. Sebelumnya rencana penyerangan terjadi, mari kita ambil sedikit flashback akan keadaan Kekaisaran Turki Utsmaniyah sebelum Sultan Mehmed II memerintah. Sultan Murad II digantikan putranya yang berumur 19 tahun Mehmed II. Sebelumnya beliau tidak terlalu dipercaya akan merepotkan pihak Kristen di Eropa karenA usianya yang masih belia. Tapi di luar dugaan, dia mulai mempersiapkan pengepungan ke Konstantinopel. Pengaruh Utsmaniyah di daerah Anatolia yang semakin kuat di selat Bosphorus. Keadaan memaksa Kaisar Konstantin IX untuk meminta bantuan Eropa Barat yang pada akhirnya tidak menemui keberhasilan. Kekuatan tentara Utsmaniyah menurut sumber dari arsip-arsip di Utsmaniyah adalah sekitar 80.000 orang. Sedangkan dari sumber Barat menyebutkan bahwa kekuatan Utsmaniyah mencapai 200.000 orang. Hal itu jelas sangat melebih-lebihkan. Kekuatan dari Konstantinopel hanya dijaga oleh sekitar 7000 orang. Dikatakan juga bahwa ada sekitar 1.500 tentara kavaleri Serbia yang ikut menyerbu Konstantinopel. Bahkan Utsmaniyah memiliki meriam bernama "Basilica" yang memiliki panjang sekitar 8 meter, berat 272 kg dan dapat menembakkan proyektil sejauh 1 mil (1,6 km). Karena tentara Utsmaniyah tidak dapat menyerbu kota lewat laut karena jalur laut yang telah diblokir dengan rantai dan pasak-pasak besi oleh pasukan Byzantium. Maka sang sultan mempunyai inisiatif dengan membuat jalan yang dilicinkan agar kapal-kapal dapat dibawa lewat darat dan dan menyerbu kota dari sisi laut lain. Akhirnya, setelah penyerbuan yang lama, yang dipersiapkan pada 29 Mei 1453 sampai keesokan harinya, juga dengan doa, ibadah dan semngat prajurit Utsmaniyah untuk menjadikan hadits nabi mereka menjadi nyata, Konstantinopel dapat diruntuhkan. Selama berhari-hari tembakan meriam pasukan Turki Utsmaniyah menghujani kota. Tapi kota tetap tidak menunjukkan adanya tanda-tanda akan menyerah. Pertempuran sengit terjadi di dalam kota setelah pasukan Turki dapat menjebol dinding kota yang terkenal kokoh dan tebal. Baik rakyat maupun pasukan reguler Byzantium ikut mempertahankan kota. Kaisar Konstantin IX juga diperkirakan tewas saat mempertahankan kotanya. Kota Konstantinopel dapat diruntuhkan. Sultan Mehmed II mengganti nama kota menjadi Istanbul, yang berarti Kota Islam. Hal yang perlu diteladani adalah kegigihan, ketekunan, kesabaran, dan kearifan Sultan Mehmed II yang masih belia tapi dapat mewujudkan hadits Nabi Muhammad SAW. Kita juga perlu meneladani sikap Kaisar Konstantin IX yang mungkin berbeda dengan kebanyakan pemimpin yang selalu berada dibalik layar. Konstantin IX malah berjuang bersama prajuritnya untuk mempertahan kota yang dicintainya. Tapi pastilah baik Kaisar Konstantin IX maupun Sultan Mehmed II tidak mati-matian memperebutkan kota hanya menginginkan bangunan dan taman-taman di dalamnya. Tapi mereka juga bermaksud melindungi warga yang hidup di dalamnya dengan memerintah sebaik-baiknya.
Saturday, January 28, 2012
Sumber: http://www.eriricaldo.com/?s=perang+salib&x=0&y=0
Perang Salib adalah kumpulan gelombang dari pertikaian agama bersenjata yang dimulai oleh kaum Kristiani pada periode 1095 – 1291, biasanya direstui oleh Paus atas nama Agama Kristen, dengan tujuan untuk menguasai kembali Yerusalem dan ‘Tanah Suci’ dari kekuasaan Muslim dan awalnya diluncurkan sebagai respon atas permohonan dari Kekaisaran Byzantium yang beragama Kristen Ortodox Timur untuk melawan ekspansi dari Dinasti Seljuk yang beragama Islam ke Anatolia.
Apa saja fakta-fakta yang ada dibalik Perang Salib tersebut?
Perang Salib adalah kumpulan gelombang dari pertikaian agama bersenjata yang dimulai oleh kaum Kristiani pada periode 1095 – 1291, biasanya direstui oleh Paus atas nama Agama Kristen, dengan tujuan untuk menguasai kembali Yerusalem dan ‘Tanah Suci’ dari kekuasaan Muslim dan awalnya diluncurkan sebagai respon atas permohonan dari Kekaisaran Byzantium yang beragama Kristen Ortodox Timur untuk melawan ekspansi dari Dinasti Seljuk yang beragama Islam ke Anatolia.
Apa saja fakta-fakta yang ada dibalik Perang Salib tersebut?
- Richard the Lion heart, yang terkenal sebagai Raja Inggris, dan konyolnya beliau tidak bisa bahasa inggris. Karena sejak kecil dia selalu berada di Prancis. Dia cuma numpang lahir di Inggris. Bahkan konon, beliau lebih mahir bahasa Arab daripada bahasa Inggris.
- Raja Richard berada di Inggris dalam masa pemerintahannya hanya selama 11 bulan. Permaisurinya, Queen Berengaria of Navarre, malah tidak pernah ke Inggris sama sekali. Oleh karena itu Richard juga dikenal sebagai “The Absent King”.
- Saking tidak percayanya dengan motivasi rekannya sesama ekspedisi perang salib, Raja Richard pernah mengatakan : “Saya lebih rela Yerusalem dipimpin oleh seorang Muslim yang bijak dan berjiwa ksatria daripada kota suci itu jatuh ketangan para baron Eropa yang hanya mengejar kekayaan pribadi”.
- Pada suatu peristiwa di pertempuran di Jaffa, ketika pasukan kavaleri Tentara Salib merasakan kelelahan, Richard sendiri memimpin pasukan tombak melawan kaum Muslim. Saladin nyaris berada di sisinya dengan penuh kekaguman. Saat dia melihat kuda Richard terjatuh di bawahnya, seketika Sultan mengirimkan tukang kudanya ke medan pertempuran dengan dua ekor kuda yang masih segar untuk Raja Inggris yang berani itu.
- Ada juga cerita mengenai Richard yang memasuki Yerusalem dengan menyamar dan makan malam bersama Saladin : mereka benar-benar saling bersikap ramah. Dalam rangkaian perbincangan, Richard bertanya kepada Sultan tentang bagaimana pandangannya mengenai Raja Inggris. Saladin menjawab bahwa Richard lebih mengunggulinya dalam sifat keberaniannya sebagai seorang ksatria, tapi kadang-kadang dia cenderung menyia-nyiakan sifatnya ini dengan terlalu gegabah dalam pertempuran. Sedangkan menurutnya Richard, Saladin terlalu moderat dalam memperkuat nilai-nilai keksatriaan, bahkan dalam pertempuran.
- Ketika ada salah satu panglima perang Saladin memberontak, Richard membunuhnya dan menyerahkan kepalanya pada Saladin serta berkata, “Aku tidak ingin orang ini mengacaukan “permainan” kecil kita”. Dan keesokan harinya mereka bertempur sengit lagi.
- Pernah dalam suatu pertempuran, Richard melihat bahwa pedang Saladin tumpul dan dia menghentikan perang hari itu untuk memberikan kesempatan agar Saladin mengasahnya.
- Suatu hari, Richard sakit keras. Mendengar kabar itu, Saladin mengirimkan dokter terbaiknya untuk mengobati Richard. Kapan lagi kita bisa mendapatkan pemimpin kaum muslim yang memiliki akhlak seperti Saladin?
- Orang Eropa pada awalnya menyebut orang Muslim sebagai Barbarian, tetapi akibat kontak yang intensif dari perang Salib, Lambat laun mereka menyadari bahwa yang barbar sesungguhnya adalah mereka. Jika ditilik dari tingginya peradaban budaya dan ilmu kaum Muslimin saat itu.
- Menurut catatan sejarah, pada saat perang Salib, semua wanita dan pelacur di usir keluar dari kamp Crusaders. Seluruh Crusaders harus suci secara jasmaniah, bebas dari nafsu. Tapi ada satu grup wanita yg bebas keluar masuk camp Crusaders yaitu tukang cuci baju. Bahkan kalau satu grup tukang cuci mau bepergian antar kota, mereka dijaga oleh sepasukan Ksatria, dan dibuntuti pasukan infantri. Kalau iring-iringan ini diserang, keselamatan para tukang cuci ini no.1. Waktu ditawan pasukan muslim, para tukang cuci ini lebih dihormati daripada prajurit biasa. Sampai-sampai Richard The Lion Heart juga rela membayar ransum buat para tukang cuci itu.
- Ketika Frederick Barbarossa (kakek kaisar Frederik II) meninggal pada ekspedisi perang salib III, banyak ksatrianya yang menganggap bahwa ini adalah kehendak Tuhan dan banyak yang bergabung dengan kaum muslim. Lalu yang tersisa membawa jasad Barbarossa menuju Yerusalem dengan anggapan nanti Barbarosa akan terlahir kembali.
- Frederick II Kaisar Jerman, punya hubungan khusus dengan Sultan Malik dari Mesir di perang Salib V. Beliau merasa di jaman itu (jaman Dark Ages), satu-satunya yang sebanding dengan dia di masalah budaya dan personality adalah pangeran-pangeran dari kerajaan Muslim. Oleh karena itu gaya hidupnya agak nyentrik (dia berpoligami, padahal seorang Katolik tidak demikian).
- Waktu terpaksa harus berpartisipasi dalam perang Salib, Frederick II berhasil merebut Jerusalem, Betlehem dan Nazareth tanpa meneteskan setitik darahpun. Walaupun sebenarnya dia cuma menyewa ke 3 kota tersebut dari sahabatnya si Sultan Malik dari Mesir.
- Pernah ada kejadian Frederick II memukul pendeta yang masuk ke dalam Masjid dan memperingatkan agar jangan melakukan hal itu lagi. Sedangkan al-Malik pernah dinasehati oleh Knight Templar agar membunuh Frederick II pada saat pengawalannya sedang longgar. Mengetahui hal tersebut, al-Malik segera menyuruh Frederick II agar segera pergi dari situ karena keadaannya ‘berbahaya’.
- Kekalahan pasukan Arab lebih sering karena mereka terpancing melakukan serangan terbuka melawan kavaleri berat Eropa. Dimana disiplin serta pengalaman tempur sukarelawan Jihad kalah jauh dari satuan tempur veteran Eropa khususnya ordo-ordo militer seperti Templar, Hospitallers dan Teutonic Knight.
- Kekalahan pihak Eropa umumnya akibat dari in-sub-ordinasi alias kurang kuatnya komando tunggal dalam kesatuan tentara yang terdiri dari elemen-elemen berbeda dari para Baron dan Ordo Militer yang sebenarnya saling tidak suka satu sama lainnya. Selain itu dalam beberapa kekalahan, para tentara bayaran (Mercenary) dan sukarelawan Eropa seringkali terlalu cepat meninggalkan barisannya untuk menjarah kota-kota Islam yang hampir ditaklukannya. Hal itu membuat pasukan Islam yg sebenarnya sudah terpojok bisa melakukan counter-attack.
- Pasukan Turki Khwaraziman yang menyerang Yerusalem tahun 1244 waktu itu dikontrol oleh keturunan Genghis Khan, Eljigidei. Yang lucu dari pasukan ini adalah pasukannya mayoritas beragama Buddha bahkan komandan Hulegu khan juga seorang Buddhis.
- Sebenarnya pengiriman para Crusader salah alamat, kaum Turki Seljuk yang banyak mengganggu ziarah kaum Kristiani ke Yerusalem sudah diusir oleh khalifah Mesir. Akan tetapi lamanya perjalanan serta miskinnya informasi membuat pemimpin Crusader tidak mendengar pergantian kekuasaan di Yerusalem.
- Divisi elit pasukan berkuda Cossack di Rusia dan Musketeer berkuda di Prancis karena terinspirasi suksesnya pasukan berkuda pemanah bangsa Arab. Pasukan berkuda bukan hanya sebagai pasukan sayap tapi menjadi pasukan khusus.
- Membangun sepasukan Ksatria memakan biaya yang sangat besar. Seorang raja sekalipun di abad pertengahan paling hanya memiliki sekitar 100 – 300 Full Knight dengan Heavy Horse yang berdinas dibawah komandonya secara full – time. Biasanya para raja akan mengumpulkan seluruh Knight yang berada di bawah para duke dan baronnya apabila menghadapi pertempuran besar.
- Para Ksatria umumnya adalah anak para ningrat yang tidak memiliki hak waris. Di masa itu seperti juga para bangsawan dimana saja, kekayaan dan kekuasaan sang ayah hanya diwarisi oleh putra sulungnya, kecuali tingkat raja atau baron kaya dimana putra ke dua hingga ke 3 masih mungkin mewarisi satu county atau estate dengan kastil kecil. Putra-putra yang tidak atau merasa kurang memiliki kekayaan biasanya sejak remaja mengasah diri dengan ketrampilan perang. Mereka kemudian pada usia tertentu (15-16 tahun) di inagurasi menjadi Knight oleh Raja atau Baron tempat dia mengabdi.
- Ada sebuah aturan yang tidak pernah dilanggar oleh kedua belah pihak sewaktu perang salib. Yaitu Fakta Nobility atau Hukum Chivalry yang berlaku di abad pertengahan bahwa Raja tidak boleh membunuh sesama Raja. Khususnya apabila tertawan. Salah satu kode etik Knights dan para Noble adalah mereka pantang membunuh keluarga atau orang2 dari keturunan ningrat yang menyerah/tertawan dalam pertempuran. Akan tetapi khusus buat religius-military Order spt Templar, Hospitaller dan Teutonic dalam perang Salib, peraturan itu tidak berlaku terhadap para noble/ningrat Muslim. Kecuali dalam kondisi khusus atau mendapat spesial order dari pemimpin Crusader yang mendapat mandat langsung dari Paus. Dalam tradisi Arab sendiri, seorang Raja pantang membunuh sesama Raja. Hal itu yang diterapkan Saladin ketika dia tidak membunuh Guy of Lusignan, Raja dari Kerajaan Latin di Yerusalem ketika berhasil memenangkan pertempuran Hattin.
- Saladin pernah melanggar etika dan hukum perang Islam yg selalu dia junjung tinggi ketika dia mengeksekusi semua tawanan Ksatria Templar dan Hospitaller ketika dia memenangkan pertempuran Hattin. Sementara Richard The Lion Heart juga pernah melanggar kode etik Chivalry serta etika Noble-nya saat dia mengeksekusi 2000 serdadu Saladin yang tertawan di depan gerbang Acre/Akko.
- Kalau selama ini kita mendengar bahwa Saladin itu komandan yg santun, maka salah satu panglima mamluk yaitu Baybar adalah komandan yang garang. Tidak kalah garangnya dalam soal bunuh-membunuh seperti Pasukan Salib. Kalau Pasukan Salib dibawah pimpinan Richard pernah menghukum mati seluruh tawanan muslim di Aacre, pasukan Baybar juga membunuh semua orang kristen di Acre, termasuk pendeta dan perempuan. bahkan dia berkirim surat ke komandan Pasukan Salib untuk menceritakan detil pembantaian di dalam suratnya. Baybar bahkan sampai membuat lingkungan acre jadi gurun agar di masa depan sulit untuk jadi pangkalan Salib lagi.
- Saat pengepungan kota Acre, Baybars menggunakan siege weaponnya selain sebagai senjata penghancur berat jarak jauh, juga sebagai senjata psikologi dan biologi. Senjata katapel-nya tidak hanya melontarkan batu ke arah kota, tapi juga mayat pasukan musuh, tawanan anak-anak yang masih hidup serta bangkai binatang spt kuda, unta dll. Di abad pertengahan hal itu kerap disebut sbg ‘humor pasukan artileri’. Namun Baybars melakukannya lebih intensif dan mengerikan.
- Akibat dihinggapi penyakit Wahn (cinta dunia dan takut mati). Maka Saladin lantas menggagas sebuah festival yang diberi nama peringatan Maulid Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tujuannya untuk menumbuhkan dan membangkitkan spirit perjuangan. Di festival ini dikaji habis-habisan sirah Nabawiyah (sejarah nabi) dan Atsar (perkataan) sahabat, terutama yang berkaitan dengan nilai-nilai jihad. Festival ini berlangsung dua bulan berturut-turut. Hasilnya luar biasa. Banyak pemuda Muslim yang mendaftar untuk berjihad membebaskan Palestina. Mereka pun siap mengikuti pendidikan kemiliteran.
Saturday, January 7, 2012
San Guo Yan yi atau Samkok merupakan novel yang menceritakan tentang runtuhnya Dinasti Han Barat yang ada sejak tahun 87 SM hingga 220 M. Dalam novel ini terdapat banyak sekali cerita mengenai keadaan China pada masa itu. Tuan-tuan tanah saling berebut kekuasaan baik di setiap provinsi, negara bagian, atau bahkan di istana kaisar sendiri. Banyak media modern yang "menghidupkan" kembali cerita lama itu. Seperti contohnya game "Dynasty Warriors" buatan KOEI yang mengambil latar kekacauan dan perang saudara di masa itu.Tapi apakah anda tahu bahwa sebagian cerita yang ada di novel karangan Luo Guanzhong ini merupakan fiksi ataupun tidak terbukti ada? Seperti "Sumpah di Kebun Persik" yang dilakukan Liu Bei, Guan Yu. dan Zhang Fei tidak terdapat di "Catatan Tiga Negara" (Luo Guanzhong menulis novel ini berdasarkan Catatan Tiga Negara) karangan Chen Shou. Beberapa hal yang yang dianggap tidak pernah terjadi antara lain:
1. Sumpah di Kebun Persik
2. Zhang Fei memukuli inspektur kekaisaran
3. Cao Cao memberikan pedang pusaka
4. Chen Gong menangkap lalu membebaskan Cao Cao
5. Guan Yu membunuh Hua Xiong (karena sebenarnya dilakukan Sun Jian)
6. Pertempuran Gerbang Hu Lao
7. Hubungan Lu Bu dengan Diao Chan
8. 3 persyaratan Guan Yu kepada Cao Cao
9. Guan Yu membunuh Yan Liang dan Wen Chou
10. Guan Yu melewati 5 gerbang dan membunuh 6 jenderal
11. Strategi Guo Jia menduduki Liao Dong mengejar Yuan bersaudara
12. Guan Yu membunuh Cai Yang di Gu Cheng
13. 3 kunjungan ke gubuk Zhuge Liang
14. Kematian Pang Tong
15. Taktik kota kosong Zhuge Liang
Dan masih banyak lagi lainnya, untuk lebih detail silakan search di Google.
1. Sumpah di Kebun Persik
2. Zhang Fei memukuli inspektur kekaisaran
3. Cao Cao memberikan pedang pusaka
4. Chen Gong menangkap lalu membebaskan Cao Cao
5. Guan Yu membunuh Hua Xiong (karena sebenarnya dilakukan Sun Jian)
6. Pertempuran Gerbang Hu Lao
7. Hubungan Lu Bu dengan Diao Chan
8. 3 persyaratan Guan Yu kepada Cao Cao
9. Guan Yu membunuh Yan Liang dan Wen Chou
10. Guan Yu melewati 5 gerbang dan membunuh 6 jenderal
11. Strategi Guo Jia menduduki Liao Dong mengejar Yuan bersaudara
12. Guan Yu membunuh Cai Yang di Gu Cheng
13. 3 kunjungan ke gubuk Zhuge Liang
14. Kematian Pang Tong
15. Taktik kota kosong Zhuge Liang
Dan masih banyak lagi lainnya, untuk lebih detail silakan search di Google.
Subscribe to:
Posts (Atom)