Saturday, May 19, 2012
Sun Tzu, Ahli Strategi Termasyhur dari Dataran China
Diposkan oleh/ posted by Taufiek Dida at 5:59 AMLahir dengan nama asli Sun Wu alias Sun Changqing atau Sunzi. Seorang ahli strategi dan taktik yang brillian pada zaman kuno di China, tepatnya pada zaman "Negara-negara berperang". Tidak jelas dimana dia dilahirkan karena banyak diperdebatkan oleh sejarawan. Tapi beberapa sumber menguatkan bahwa dia dilahirkan pada akhir zaman "Musim Semi dan Musim Gugur". Jadi kira-kira dia lahir pada tahun 544 SM dan meninggal pada 496 SM. Dia mengabdi sebagai jenderal dan ahli strategi pada Raja Helu dar Wu sekitar tahun 512 SM. Kemampuan, kecerdikan, kebijakannya membuatnya disegani oleh banyak orang, bahkan ilmu strategi perangnya juga mulai diterapkan pada hal bisnis. Ada sebuah cerita menarik mengenai Sun Tzu, sebelum Raja Helu merekrutnya sebagai salah seorng jenderalnya, dia memberi Sun Tzu sebuah tantangan yang agak aneh. Tantangan tersebut adalah melatih 180 selir Raja Helu untuk menjadi prajurit yang tangguh. Sun Tzu tentu saja menyanggupinya. Dia mempunyai sebuah cara untuk melatih ke-180 selir tersebut. Dia membagi mereka menjadi 2 kelompok. Setiap kelompok dipimpin oleh selir kesayangan Raja Helu. Jadi, dua orang selir kesayangan Raja Helu menjadi yang bertanggungjawab atas kelompok mereka masing-masing. Pada instruksi yang pertama, Sun Tzu memerintahkan seluruh selir-selir tersebut untuk menghadap kanan. Tapi mereka semua malah tertawa cekikikan. Sun Tzu mengatakan bahwa seorang jenderal, dalam hal ini ini dirinya, harus memastikan bahwa perintah yang diberikannya mampu dipahami oleh seluruh pasukan. Jadi dia mengulang perintahnya sekali lagi. Tapi tetap saja selir-selir tersebut tetap tidak mengindahkan perintah, tapi malah tertawa kecil.
Akhirnya, Sun Tzu mengeksekusi kedua selir kesayangan raja, karena dianggap tidak mampu mengatur kawan-kawannya. Tentu saja sang raja memprotes atas keinginan Sun Tzu untuk mengeksekusi kedua selir favoritnya. Tapi Sun Tzu tetap melakukannya. Setelah melihat kedua pemimpin kelompok mereka dipenggal, para selir pun akhirnya menurut apa yang diperintahkan Sun Tzu. Dan pada perintah berikutnya mereka dapat bergerak seperti militer yang sebenarnya. Raja Helu tentu saja menyatakan ketidaksukaannya terhadap Sun Tzu karena mengeksekusi kedua selirnya.Tapi Sun Tzu berkelit dengan mengatakan bahwa dirinya hanya melakukan apa yang sang raja katakan. Para penasihat raja juga berusaha menenangkan raja untuk jangan meresikokan negara demi masalah pribadinya. Karena prestasinya di bidang militer, dia menulis sebuah buku berjudul "Sun Zi Bing Fa" atau Seni Perang Sun Tzu atau dalam bahasa Inggris "The Art of War". Terdiri atas 13 bab yang setiap babnya merangkum setiap aspek dalam peperangan.
Aspek-aspek tersebut adalah:
1)Penyusunan Rencana
2)Memulai Perang
3)Strategi Serangan
4)Penempatan Kekuatan (Pasukan)
5)Daya Pasukan
6)Kekuatan dan Kelemahan
7)Pergerakan Militer
8)Variasi dari Taktik
9)Menggerakan Pasukan
10)Penguasaan dan Pengetahuan Medan
11)Sembilan Situasi atau Kemungkinan
12)Menyerang dengan Api
13)Kemampuan Intelijen atau Spionase
Strategi Sun Tzu memang terkenal akan keampuhan dan keefektifitasannya dalam perang. Salah satu penggunanya adalah seorang daimyo dari Jepang pada "Zaman Sengoku" atau "Sengoku Jidai", Takeda Shingen. Saat itu di Jepang sedang terjadi perang saudara antara para penguasa dan tuan tanah. Shingen merupakan salah satu penguasa terkuat. Konon dia tidak terkalahkan dalam setiap pertempuran. Saat itu para tuan tanah lainnya berbondong-bondong membeli senjata api dari misionaris Jesuit dan para pedagan Eropa di Jepang. Tapi tidak demikian dengan Shingen. Dia tidak terlalu mementingkan senjata api karena dia tahu yang terpenting dari setiap pertempuran adalah perencanaan dan strategi. Sun Tzu memang hidup di masa lalu, tapi warisan dan namanya tetap hidup sampai sekarang. Sekian pembahasan saya mengenai Sun Tzu.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment