skip to main | skip to sidebar

Ways of Victory. All You Need About History

Find the missing pieces of world history.

  • Entries (RSS)
  • Comments (RSS)
  • Home
  • About Us
  • Archives
  • Contact Us

Thursday, February 23, 2012

Majapahit, dari Masa Awal, Kejayaan, Hingga Keruntuhannya. Part 1

Diposkan oleh/ posted by Taufiek Dida at 5:32 AM


Majapahit adalah kerajaan bercorak Hindu yang berpusat di Jawa Timur, sekitar Trowulan, Mojokerto yang lahir pada tahun 1293 dan runtuh sekitar tahun 1500. Kerajaan ini banyak diceritakan sebagai kerajaan yang makmur. Majapahit juga sebagai kerajaan terbesar di Nusantara karena wilayah kekuasaannya meliputi Jawa, Sumatera, Kalimantan, sebagian Semenanjung Malaya, sampai beberapa wilayah di Indonesia Timur. Sebelum ada Majapahit, telah terdapat kerajaan Singhasari yang menjadi kekuatan utama di Jawa.

Khubilai Khan
Hal ini mendapat perhatian dari Kaisar Shizu atau Khubilai Khan dari Dinasti Yuan di China. Perlu diketahui bahwa Khubilai Khan adalah cucu dari Genghis Khan atau Temujin yang dapat menguasai China. Meskipun secara resmi disebut sebagai dinasti setelah dipimpin oleh Khubilai Khan, tapi fondasi wilayahnya sudah didirikan oleh Genghis Khan. Kembali lagi ke Singhasari, saat itu Khubilai Khan mengirim utusan bernama Mengchi untuk meminta upeti kepada Kertanegara, raja Singhasari. Tapi Kertanegara menolak mengirimkan upeti, dan malah menyiksa utusan dari Dinasti Yuan tersebut. Hal ini dianggap sebagai tantangan bagi Khubilai Khan, jadilah ia mengirimkan pasukannya untuk menyerang Singhasari. Tapi adipati Kediri, Jayakatwang, mengadakan pemberontakan dan dapat menggulingkan dan membunuh Kertanegara. Pasukan Yuan belum tahu tentang adanya perpindahan kekuasaan itu. Raden Wijaya (yang kelak akan menjadi raja pertama Majapahit) menyerahkan diri kepada Jayakatwang. Atas saran Aria Wiraraja, Jayakatwang mengampuni Raden Wijaya, yang merupakan menantu dari Kertanegara. Raden Wijaya kemudian diberi tanah di Hutan Tarik oleh Jayakatwang. Ketika pasukan Raden Wijaya sedang membabat hutan, ada seorang prajurit yang kelelahan dan kehausan, prajurit itu lalu memakan buah maja, lalu dia merasa buah maja itu sangat pahit, jadi desa baru itu dinamakan Majapahit. Karena menganggap Jayakatwang terlalu kuat untuk dilawannya sendiri, jadi Raden Wijaya bersekutu dengan pasukan Mongol (Dinasti Yuan) untuk mengalahkan Jayakatwang. Setelah Jayakatwang dikalahkan, Raden Wijaya berbalik dengan menyerang sekutu Mongolnya. Karena tentara Mongol sedang berpesta setelah kemenangannya, mereka menjadi tidak siap dengan serangan Raden Wijaya. Akhirnya tentara Mongol juga dapat dikalahkan. Setelah mengalahkan tentara Mongol, Raden Wijaya memproklamirkan diri sebagai raja Majapahit dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana. Awal yang sulit bagi sebuah kerajaan yang baru berdiri, Kertarajasa (Raden Wijaya) mendapat banyak pemberontakan di awal permerintahannya. Ironisnya, orang-orang yang memberontak adalah orang-orang kepercayaannya sendiri seperti Sora, Ranggalawe, Kuti dan Nambi. Meskipun selanjutnya pemberontakan mereka dapat digagalkan. Penerus Raden Wijaya adalah Sri Jayanegara. Kitab Pararaton (Kitab yang menceritakan raja-raja Singhasari dan Majapahit) menyebut Jayanegara sebagai Kala Gemet yang berarti penjahat lemah. Pada tahun 1328 Jayanegara dibunuh oleh Tanca, tabibnya sendiri. Ibu tiri dari Jayanegara Gayatri Rajapatni seharusnya menggantikan Jayanegara sebagai penguasa Majapahit. Tapi beliau memilih menjadi bhiksuni dan meninggalkan istana. Kemudian Rajapatni menunjuk putrinya, Tribhuwana Wijayatunggadewi untuk menjadi ratu Majapahit.
Arca Gajah Mada

Pada masa pemerintahan Tribhuwana, tepatnya pada tahun 1336, Tribhuwana menunjuk Gajah Mada sebagai patih dari Majapahit. Dan saat pelantikannya Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa. Isi Sumpah Palapa diantaranya. "Sira Gajah Mada pepatih amungkubumi tan ayun amukti palapa, sira Gajah Mada: Lamun huwus kalah nusantara ingsun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seram, Tañjungpura, ring Haru, ring Pahang, Dompu, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana ingsun amukti palapa". Yang artinya, "Beliau, Gajah Mada sebagai patih Amangkubumi tidak ingin melepaskan puasa, Gajah Mada berkata bahwa bila telah mengalahkan (menguasai) Nusantara, saya (baru akan) melepaskan puasa, bila telah mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikianlah saya (baru akan) melepaskan puasa". (Bersambung ke Part 2)
Untuk kritik, saran, pertanyaan, request artikel hubungi: 085712856024
0 comments
Email This BlogThis! Share to X Share to Facebook

Saturday, February 11, 2012

Janissary, Symbol of the Ottoman's Greatness

Diposkan oleh/ posted by Taufiek Dida at 7:47 PM
From Ottoman Turkish "yeniçeri" meaning "new soldier". Janissaries were Ottoman elite soldiers that created by Sultan Murad I from Christian boys from conquered countries. They were armed with bows, and then later firearms (muskets). These soldiers replaced the tribal soldiers whose loyalty were not always guaranteed. They were high-skilled soldiers, and could fight very effective. In the same time, while the other countries didn't have large gunpowder army, the Ottoman had powerful gunpowder forces. Ottomans had weapons such as cannons, muskets, and the other firearms. This is the reason why Ottoman could attacked, then captured Constantinople, and even laying siege against Eastern Christian Europe countries.

Europeans were scattered in puny states and couldn't withstand the Turkish attack. The Janissary corps were divided in three sub-corps: jemaat/ cemaat as frontiers troops consist of 101 ortas; beyliks or beuluks as the Sultan's bodyguard, consist of 64 ortas; sekban or seirnen consist of 34 ortas. Orta is equivalent to battalion. The recruitment of Janissary is using the Devshirme system. The Christian boys were given a doctrine that they must be loyal to the sultan. They were also expected to convert to Islam. The Janissaries were archers, but they adopted the firearms during 1440s. But, if they forced to fight hand-to-hand they using melee weapons such as axes and kilijs.
0 comments
Email This BlogThis! Share to X Share to Facebook
Newer Posts Older Posts Home
Subscribe to: Posts (Atom)

Sponsored

  • banners
  • banners
  • banners
  • banners
Follow @DidaTaufiek

Search...

Blog Archive

  • ►  2014 (2)
    • ►  February (2)
  • ▼  2012 (10)
    • ►  August (1)
    • ►  May (1)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ▼  February (2)
      • Majapahit, dari Masa Awal, Kejayaan, Hingga Kerunt...
      • Janissary, Symbol of the Ottoman's Greatness
    • ►  January (4)

Followers

Total Pageviews

Powered by Blogger.

Entri Populer

  • Adolf Hitler
     sumber gambar: Wikipedia Adolf  Hitler. Setelah mendengar namanya, apa yang pertama kali terlintas di pikiran Anda? Kejam? Nazi? Perang Du...
  • Majapahit, dari Masa Awal, Kejayaan, Hingga Keruntuhannya. Part 1
    Majapahit adalah kerajaan bercorak Hindu yang berpusat di Jawa Timur, sekitar Trowulan, Mojokerto yang lahir pada tahun 1293 dan runtuh se...

Contributors

  • Taufiek Dida
  • Unknown

Histats

hit tracker

Blog Archive

  • ►  2014 (2)
    • ►  February (2)
  • ▼  2012 (10)
    • ►  August (1)
    • ►  May (1)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ▼  February (2)
      • Majapahit, dari Masa Awal, Kejayaan, Hingga Kerunt...
      • Janissary, Symbol of the Ottoman's Greatness
    • ►  January (4)

Flag Counter

free counters

Feedjit

English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google
 

© 2010 My Web Blog
designed by DT Website Templates | Bloggerized by Agus Ramadhani | Zoomtemplate.com